Kelompok Taliban masih tetap menargetkan penyerangan terhadap Malala Yousafzai, gadis berusia 16 tahun asal Pakistan yang berhasil selamat dari upaya pembunuhan kelompok ini.
Juru bicara Taliban Pakistan Shahidullah Shahid menyampaikan bahwa remaja yang aktif menyuarakan hak pendidikan bagi perempuan Pakistan tersebut akan tetap diburu sebab dinilai berani melawan kelompok Taliban.
“Kami akan menargetkan dia lagi dan menyerang kapan pun punya kesempatan,” ujar Shahid, seperti dilansir Republika.co.id, Selasa (8/10).
Kelompok garis keras ini mengklaim bahwa penyerangan yang hampir merenggut nyawa Malala pada 9 Oktober 2012 lalu terkait pada pernyataan keras anti-Islam terhadap kelompok tersebut. Shabib menandaskan, “Kami menyerang Malala karena dia terbiasa berbicara melawan Taliban dan Islam, dan bukan karena dia pergi ke sekolah”.
Hingga kini, Malala tetap tinggal di Birmingham, Inggris bersama dengan keluarganya dan melanjutkan pendidikan. Namun gadis yang bercita-cita menjadi politikus ini tak berhenti menyuarakan hak pendidikan bagi perempuan Pakistan. Ia bahkan diprediksi akan mendapatkan Nobel Perdamaian 2013 pada Jumat (10/10) pekan ini, mengingat aktifitas dan keberaniannya menyuarakan hak pendidikan anak perempuan dan laki-laki di negaranya.
Perjuangan yang dilakukan oleh Malala sesungguhnya hanya untuk menyadarkan kelompok Taliban bahwa fanatik sempit terhadap agama menutup kehadiran ilmu pengetahuan untuk mengubah paradigma.
Baca juga artikel lain:
Lone Survivor, Kisah Nyata Tim SEAL AS Hadapi Pasukan Taliban
Aesha Mohammadzai: Hidung dan Telinganya Dipotong Pejuang Taliban
Malala Jadi Sosok Berpengaruh di Asia
Obama Ucapkan Terima Kasih Kepada Malala Yousafzai